Jumat, 16 November 2012

Laporan Mata Kuliah Teknologi Air Tawar


                                                                                                                                          I.            PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Budidaya perairan adalah suatu kegiatan budidaya organisme perairan tertentu dalam wadah yang terkontrol yang mempunyai tujuan memperoleh keuntungan atau profit. Karena kegiatan budidaya dilakukan di dalam air, maka air merupakan media utama dan sebagai media hidup utama bagi organisme akuatik yang dibudidayakan.
Lebih kurang dari ¾ bagian dari permukaan bumi tertutup air. Dari segi ekosistem kita dapat membedakan air tawar, air laut dan air payau seperti yang terdapat di muara sungai yang besar. Khusus untuk air tawar, dari segi kedudukannya kita dapat membagi ekosistem ini menjadi dua bagian yaitu air yang diam (lentik) misalnya kolam, danau dan waduk serta air yang mengalir (lotik) misalnya sungai dan mata air.
Air merupakan suatu zat pelarut yang sangat berguna bagi semua mahluk hidup.  Dalam air terkandung berbagai macam unsur-unsur yang membentuk suatu unit yang saling berkaitan dan keberadaan unsur-unsur ini sangatlah mempengaruhi serta menetukan sifat dan kualitas air itu sendiri. Dalam kita melakukan budidaya, kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Sifat fisika, kimia dan biologi perairan haruslah kita perhatikan agar bisa menunjang dengan baik budidaya yang kita laksanakan.


1.2.      Tujuan Dan Kegunaan
Praktek teknologi budidaya tawar ini bertujuan agar bisa mengetahui fungsi dan kegunaan dari beberapa teknologi yang diterapkan pada budidaya. Kegunaan praktek ini adalah bisa menambah referensi bagi pembaca.


















                                                                                                                            II.            TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Pengenalan Organisme
Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Di Cina, para petani telah membudidayakan sekitar 4000 tahun yang lalu sedangkan di Eropa beberapa ratus tahun yang lalu. Sejumlah spesies dan sub-spesies ikan mas telah banyak dibudidayakan di Asia Tenggara sebagai ikan konsumsi dan ikan hias (Sonhaji, 2008).
Klasifikasi ikan mas menurut Rukmana (1990), ialah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
      Kelas      : Pisces
           Ordo       : Cyprinifarmes
               Famili       : Cyprinoidea
                    Genus      : Cyprinus
                        Spesies      : Cyprinus carpio














Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Secara umum, cirri-ciri morfologis yng khas dari ikan mas adalah bentuk badan agak panjang dan agak sedikit pipih ke samping, bibir mulut lunak dan dapat disembulkan, serta memiliki kumis atau sungut (barbel) yang pendek 2 pasang. Jari-jari punggung yang kedua bergigi seperti gergaji. Tidak meilikii lambung, tidak bergigi dan sebagai penggarusnya adalah pharying yang mengeras. Bentuk sirip ekor bercagak. Warna badan ada yang hijau, merah, biru keperakan, hitam, kuning muda, coklat keemasan dan berbelang-belang campuran dari beberapa warna (Rukmana.1990).
Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyak strain/ras. Hal ini disebabkan karena penyebaran daerah asal mulai dari Cina sampai ke daratan Eropa sangat luas dengan keadaan lingkungan yang bervariasi dan secara geografis terisolasi, daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, akumulasi mutasi dan seleksi secara alami maupun oleh karya manusia (Yanuar, 2008).
2.2     Kolam
Kolam dalam pengertian teknis adalah suatu perairan buatan yang luasnya terbatas, sengaja dibut manusia dan mudah dikuasai. Mudah dikuasai berarti mudah di isi air, mudah dikeringkan dan mudah diatur menurut kehendak kita (Susanto, 2003)
Menurut Kordi (2008), dilihat dari sumber air, maka dikenal kolam air mengalir, kolam air deras dan kolam tadah hujan. Sedangkan dari bentuk, terdapat bentuk kolam empat persegi panjang, kolam bulat, kolam oval, kolam segitiga, kolam segi delapan dan kolam tidak beraturan. Adapun dari fungsi, maka dikenal kolam pemeliharaan induk, kolam pemijahan, kolam pemeliharaan benih, kolam pembesaran, kolam penyaring air dan kolam penampung air. Sebuah kolam mempunyai beberapa bagian penting yaitu pematang, saluran utama dan saluran pembagi, pintu air, dan dasar kolam.
Pembuatan kolam ikan harus mampu memadukan antara unsur teknis dan non-teknis. Unsur teknis berupa perhitungan matematis misalnya bentuk, ukuran dan kekuatan setiap bagian pematang kolam. Sedangkan unsur non-teknis lebih menyangkut masalah lingkungan hidup bagi ikan yang akan di pelihara di dalamnya (Djarijah, 1996).
Persiapan kolam untuk kegiatan pemeliharaan ikan mas antara lain perapihan pematang agar pematang tidak bocor, meratakan dasar kolam dengan kemiringan mengarah ke kemalir, membersihkan bak kobakan, menutup pintu pengeluaran dengan paralon, pemasangan saringan di pintu pemasukan serta pengisian kolam dengan air. Pemasangan saringan dimaksudkan untuk menghindari masuknya ikan-ikan liar sebagai predator atau competitor yang dapat mempengaruhi kuantitas hasil produksi maupun kualitas benih yang dihasilkan (Aminudin, 2009).

















                                                                                                                           III.            METODE PRAKTEK
3.2  Waktu Dan Tempat
Praktek lapang Teknologi Budidaya Tawar ini di laksanakan pada hari, Senin 21 Mei 2012 pada pukul 15.00 WITA. Praktek lapang ini bertempat di desa Kotarindau, Kecamatan Kotapulu, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
3.3  Alat Dan Bahan
Alat-alat yang di gunakan dalam praktek lapang ini adalah : alat tulis-menulis dan kamera. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktek ini adalah kolam.
3.4  Cara Kerja
Dilakukan dengan mewawancarai narasumber yaitu salah satu pembudidaya di daerah setempat.








                                                                                                            IV.            HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.    Hasil
Dari praktek lapang yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut
1.      Nama Pembudidaya : Bapak Kutu Tandi dan Ibu Rosmaina
2.      Jumlah anak : 4 orang (3 sudah berkeluarga)
3.      Lama menjadi seorang pembudidaya : 8 tahun
4.      Organisme yang dibudidayakan : ikan mas (Cyprinus carpio)
5.      Jumlah kolam : 3 petak dengan ukuran 80 m x 60 m per petaknya
4.2.    Pembahasan
Bapak Kutu dan Ibu Rosmaina merupakan pasangan suami-istri yang berprofesi sebagai pembudidaya ikan mas (Cyprinus carpio). Beliau telah menjalankan usaha budidaya ini 8 tahun. Mereka mempunyai 4 orang anak, 3 diantaranya sudah berkeluarga. Jumlah kolam yang di miliki ialah 3 petak dengan masing-masing petaknya berukuran 80 m x 60 m.
Kolam tersebut merupakan kolam air tenang yang terbuat dari tanah berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang berpa paralon. Sumber air yang digunakan berasal dari Sungai Gumbasa. Pada masing-masing pintu air dilengkapi dengan filter yang terbuat dari ram nyamuk. Hal ini dimaksudkan agar ikan-ikan liar tidak dapat masuk ke dalam kolam dan menjadi kompetitor serta dapat menyaring kotoran-kotoran dari dalam kolam. Menurut Rukmana (1990), bahwa kolam berbentuk persegi panjang mempunyai kelebihan antara lain sirkulasi airnya baik dan cukup dalam penyediaan pakan alami ikan. Kemudian ditambahkan oleh Kordi (2008), bahwa sebuah kolam mempunyai beberapa bagian penting yaitu pematang, saluran utama dan saluran pembagi, pintu air, dan dasar kolam.
Dalam suatu proses budidaya perlu dilakukan persiapan terhadap wadah pemeliharaan, antara lain dengan pengeringan, pemupukan, pengapuran, dan pemnberantasan hama dan penyakit. Beliau mengeringkan kolamnya ± 2 minggu sampai tanahnya retak untuk memberantas hama-hama yang berada pada dasar kolam. Kemudian dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dan Urea. Kolam diisi air sedikit kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 5 sak pada setiap petaknya dan didiamkan selama 3 hari. Setelah itu ditambahkan dengan pupuk urea sebanyak 1 sak pada setiap petaknya lalu didiamkan selama 2 hari. Hal ini betujuan untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami bagi ikan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Kordi (2009), bahwa pemupukan saat persiapan kolam diperlukan sebagai sumber nutrien untuk merangsang pertumbuhan fitoplankton. Pemakaian pupuk organik terutama kotoran hewan berfungsi untuk memberikan substrat untuk pertumbuhan populasi mikroba. Sedangkan untuk penggunaan pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk organik dapat memacu pertumbuhan pakan alami yang baik bagi biota di kolam.
Usaha budidaya yang dijalankan oleh beliau merupakan usaha pembesaran. Benih ikan mas yang ditebar berukuran 5-7 cm, benih ikan diperoleh dari Balai Benih Ikan (BBI) Kalawara. Beliau membeli benih sebanyak 500-750 ekor ikan mas dengan harga Rp 500/ekor. Pakan yang diberikan berupa pelet dan jagung dengan waktu pemberian pakan sebanyak 2 kali/hari (pagi dan sore). Pemanenan dilakukan pada waktu 7-8 bulan dari masa pemeliharaan dan biasanya mereka melakukan panen total.
Menurut Putranto (1995), bahwa pemberian pakan yang berkualitas akan membantu meningkatkan pertumbuhan,  produksi, dan reproduksi ikan. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung protein, energy, mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh ikan. Pakan buatan dapat diberikan 3 kali sehari yaitu pada pagi hari, siang hari dan sore hari. Pada tahap pembesaran, frekuensi pemberian jumlah pakan tergantung dari kebiasaan makan itu.











                                                                                                               V.            KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
1.      Benih ikan mas diperoleh dari BBi Kalawara
2.      Tidak ada penanganan khusus dari si pembudidaya untuk pemberantasan hama dan penyakit yang menyerang ikan mas.
3.      Usaha budidaya yang dijalankan yaitu secara tradisional.
5.2  Saran
Saran saya sebagai seorang mahasiswa ialah kiranya tim pengajar (dosen) mata kuliah beserta asisiten praktikum dapat lebih memperbanyak lokasi praktek dengan keanekaragaman metode budidaya yang lebih banyak dan juga kiranya laporan-laporan yang telah kami buat dapat dibukukan dan dapat dipublikasikan sehingga dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa yang lain.





DAFTAR PUSTAKA
Aminudin.,2009. Budidaya Ikan Di Kolam Dan Akuarium. PT Sarana Ilmu Pustaka. Bandung
Djarijah, 1996. Membuat Kolam Ikan, Kanisius. Yogyakarta
Kordi, M., 2008. Budidaya Perairan Buku Ke Satu, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

_______., 2009. Budidaya Perairan Buku Ke Dua, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Putranto. A.,  1995. Budidaya Ikan Produktif Ikan Mas, Karya Anda., Surabaya
Sonhaji.A., 2008. Beternak Ikan Emas. CV Gaza Publishing. Surabaya
Susanto. H., 2003. Membuat Kolam Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta
Rukmana (1990). Ikan Mas Pembenihan Dan Pembesaran. CV Aneka Ilmu. Semarang

Yanuar. R., 2008. Ketrampilan Membudidayakan Ikan Air Tawar,  PT. Puri Delco, Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar